Senin, 06 Juni 2016



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG

Sesuai  dengan  kerangka  waktu  implementasi  SAP  berbasis  akrual sebagaimana diatur dalam PP 71/2010, maka tahun 2014 merupakan tahun terakhir pemerintah diperkenankan menggunakan basis kas menuju akrual. Tahun 2015 pemerintah pusat dan daerah harus sudah menggunakan basis akrual  dalam  penyajian  laporan  keuangan.  Laporan  keuangan  yang  dihasilkan  dari  penerapan  basis  akrual  dimaksudkan  untuk  memberikan informasi  yang  lebih  komprehensif  dan  lebih  baik  bagi  para  pemangku kepentingan  baik  para  pengguna  laporan  keuangan  dibandingkan  dengan basis  kas  menuju  akrual  yang  selama  ini  dianut.  Hal  ini  sejalan  dengan salah  satu  prinsip  akuntansi  yaitu  pengungkapan  paripurna  atau  full disclosure.
Untuk mempermudah  pemahaman  terhadap  penerapan  basis  akrual pada  pemerintah  pusat  khususnya  kementerian  negara/lembaga  disusun modul  ilustrasi penyusunan  laporan keuangan berbasis akrual bagi  satuan kerja. Ilustrasi ini disusun khususnya untuk satuan kerja pada kementerian negara/lembaga.  Ilustrasi  menggunakan  pendekatan  transaksi,  sehingga setiap  transaksi  dilakukan  pencatatannya  sesuai  dengan  sifat  transaksi menurut basis akrual.

                                                                                                                              
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Siklus akuntansi Akuntansi Pemerintahan tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi  pada  perusahaan.  Siklus  akuntansi  pada  pemerintahan  dimulai dari  pencatatam  dokumen  anggaran,  dokumen  saldo  awal,  dokumen penerimaan,  dokumen  pengeluaran  dan  lain-lain,  proses  posting  ke  dalam buku  besar  dan  penyusunan  laporan  keuangan  setelah  dilakukan penyesuaian  yang  diperlukan.  Yang membedakan  antara  lain  adalah  pada akuntansi  pemerintahan  tidak  ada  laporan  laba  rugi  dan  laporan  laba  di tahan.  Laporan  yang  mirip  dengan  laporan  laba  rugi  pada  pemerintahan disebut  dengan  Laporan  Operasional.  Pada  akuntansi  pemerintahan  juga disusun laporan perubahan ekuitas dan neraca. 
Sesuai  dengan  amanat  Peraturan  Pemerintah  nomor  71  Tahun  2010 tentang  Standar  Akuntansi  Pemerintahan,  Pemerintah  diharuskan menggunakan  basis  akrual  selambat-lambatnya  Tahun  2015.  Dengan demikian  akan  terdapat  perubahan  penggunakan  basis  dari  basis  kas 


1.3  RUMUSAN MASALAH
1.3.1        Bagaimana menentukan akuntansi saldo awal ?
1.3.2        Bagaimana penyusunan jurnal pada akuntansi pemerintahan ?
1.3.3        Bagaimana cara penyusunan jurnal penyesuaian berbasis akuntansi publik?


1.4  TUJUAN
1.4.1        Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan Sektor Publik
1.4.2        Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi
1.4.3        Mengetahui cara menentukan saldo awal pada akuntansi publik
1.4.4        Mengetahui penyusunan jurnal akuntansi publik
1.4.5        Mengetahui penyusunan jurnal penyesuaian berbasis akuntansi publik














BAB II
TINJAUAN TEORITIS
                                             
2.1 Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi Akuntansi Pemerintahan tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi  pada  perusahaan.  Siklus  akuntansi  pada  pemerintahan  dimulai dari  pencatatam  dokumen  anggaran,  dokumen  saldo  awal,  dokumen penerimaan,  dokumen  pengeluaran  dan  lain-lain,  proses  posting  ke  dalam buku  besar  dan  penyusunan  laporan  keuangan  setelah  dilakukan penyesuaian  yang  diperlukan.  Yang membedakan  antara  lain  adalah  pada akuntansi  pemerintahan  tidak  ada  laporan  laba  rugi  dan  laporan  laba  di tahan.  Laporan  yang  mirip  dengan  laporan  laba  rugi  pada  pemerintahan disebut  dengan  Laporan  Operasional.  Pada  akuntansi  pemerintahan  juga disusun laporan perubahan ekuitas dan neraca. 

2.2 Implementasi Basis Akrual
Sesuai  dengan  amanat  Peraturan  Pemerintah  nomor  71  Tahun  2010 tentang  Standar  Akuntansi  Pemerintahan,  Pemerintah  diharuskan menggunakan  basis  akrual  selambat-lambatnya  Tahun  2015.  Dengan demikian  akan  terdapat  perubahan  penggunakan  basis  dari  basis  kas 
Simulasi Penyusunan Laporan Keuangan menuju  akrual  menjadi  basis  akrual.  Oleh  karena  itu  implementasi  basis akrual pertama kali dilakukan dengan pencatatan  saldo akhir akun neraca menurut basis kas menuju akrual menjadi saldo awal untuk neraca menurut basis akrual.

2.3 Pencatatan DIPA
Salah  satu  ciri  dari  kemandirian  entitas  adalah  unit  tersebut  memiliki dokumen  anggaran  sendiri.  Dokumen  anggaran  pada  satuan  kerja  biasa disebut  dengan  Dokumen  pelaksanaan  Anggaran  (DIPA/Petikan  DIPA). Petikan DIPA merupakan dokumen anggaran yang dimiliki oleh satuan kerja sebagai otorisasi kredit anggaran dan target penerimaan  (bila ada). Sebelum tahun  anggaran  dimulai  biasanya  DIPA  sudah  ditetapkan  dan  diterima Satuan  kerja,  dan mulai  berlaku  efektif  sejak  tahun  anggaran  dimulai  dan berlaku selama  satu  tahun  anggaran.    Dalam  rangka  budgetary  reporting pelaporan  anggaran)  maka  DIPA  tersebut  harus  dilakukan  pencatatan sebagai alat kontrol realisasi anggaran. 


2.4 Pencatatan Komitmen
Pencatatan  komitmen  bukan  dalam  rangka  pelaporan  keuangan,  tetapi sebagai  kontrol  terhadap  anggaran  belanja  yang  tersedia  dalam  DIPA. Pencatatan  ini  mengandung  maksud  bahwa  dana  dalam  DIPA  sudah dialokasikan  secara  khusus  (restricted)  dan  tidak  dapat  digunakan  untuk mendanai kegiatan lainnya.  


2.5 Realiasi
Realisasi  traksaksi meliputi saat  terjadinya pendapatan, beban, penerimaan uang  dan  pengeluaran  berupa  uang maupun  barang/jasa.  Sehingga  perlu dilakukan  pencatatan  esuai  transaksi  yang  terjadi.  Termasuk  dalam transaksi ini berupa pengembalian pendapatan dan belanja.


2.6 Penyesuaian
Penyesuaian  biasanya  dibuat  pada  akhir  periode  untuk  mengakui pendapatan  dan  beban  akrual  sebagai  konsekuensi  prinsip  periodesitas sehingga  ada  pemisahan pendapatan/beban  periode  berjalan  dengan 
 Simulasi Penyusunan Laporan Keuangan Pendapatan  /beban  periode  sebelumnya  atau  berikutnya.  Termasuk  dalam transaksi penyesuaian ini adalah transaksi pendapatan yang belum diterima, beban  yang  masih  harus  dibayar,  pendapatan  diterima  dimuka,  beban dibayar dimuka, penyusutan/amortisasi dan pemakaian persedian.  Berikut  ilustrasi  kejadian  transaksi  tahun  berjalan  yang  disusun  per  jenis transaksi untuk memudahkan pembaca memahami kronologis transaksi per pos laporan keuangan.

2.7 Penutup
Jurnal  penutup  dilakukan  untuk  menutup  akun-akun  nominal  dalam laporan operasional dan akun-akun sementara. 
 bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar